Thursday, May 7, 2015

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK

Hakikat tentang pertumbuhan dan perkambangan

Dari berbagai devinisi para ahli diperoleh pernyataan bahwa istilah pertumbuhan tidak bisa dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan maka pertumbuhan lebih menunjuk kepada perubahan fisik sedang pekembangan lebih menuju kepada perubahan psikis dimana perubahan-perubahan tersebut terjadi akibat dari kekuatan-kekuatan interen secara otomatis dan kekuatan-kekuatan dari luar.
A.     Pertumbuhan dan perkembangan individual peserta didik
Istilah pertumbuhan biasa digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif yang semakin lama semakin besar atau panjang.Dan istilah perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan dalam aspek psikologis dan sosial dimana aspek ini meliputi aspek-aspek intelek,emosi,bahasa,bakat khusus nilai dan moral serta sikap.
Pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan
1.      Pertumbuhan fisik
Pada dasarnya merupakan perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan tinggi yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dia dewasa pertumbuhan fisik ini sifatnya dapat di indra oleh mata dan dapat di ukur oleh satuan tertentu.
2.      Perkembangan Intelektual atau daya pikir
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang berjalan dengan pertumbuhan saraf otaknya dalam tahap ini inidividu lebih menonjolkan pada sikap refleknya terhadap stimular dan respon terhadap stimulan tersebut.
3.      Perkembangan emosi
Berhubungan erat dengan keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan primer. Jika kebutuhan itu tidak segera dipenuhi, dia akan merasa kecewa dan sebaliknya. Kecewa dan puas merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak senang seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaaan yang disertai oleh perubahan perilaku fisik sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis dan akan semakin keras tangisanya jika tidak segera disusui atau diberi makan. Perasaan marah ditunjukan oleh reaksi teriakan dengan suara keras dan jika sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
4.      Perkembangan Sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri sendiri atau membutuhkan bantuan individu lain demi untuk dapat mempertahankan kehidupanya. Adapun lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga,lingkungan masyarakat selalnjutnya orang yang dikenal semakin banyak dan semakin heterogen dalam  berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya dia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi dan sebagainya.

5.      Perkembangan Bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk mnyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.
6.      Bakat Khusus
Seseorang yang memiliki bakat akan mudah dapat diamati karena kemampuan yang dimilikinya berkembang dengan pesat, seperti kemampuan dibidang seni, olahraga, atau ketrampilan.
7.      Sikap, Nilai, dan Moral
Adapun masa anak-anak, perkembangan moral yang terjadi masih relatif terbatas.Ia belum menguasai nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar-salah dan baik-buruk atau inteleknya masih terbatas. Selain itu ia belum mengetahui manfaat suatu nilai dan norma dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, ia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Proses ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.
B.      Perbedaan Individual Peserta Didik
Setiap individu terjadi variasi individual dalam perkembangan yang menyangkut variasi yang terjadi pada aspek fisik maupun psikologis. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain. Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah perbedaan fisik, seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, tinggi badan, sikap perilaku seperti kelincahan, banyak bergerak, suka bicara, pendiam, tidak aktif, dan nada suaranya rendah.
Ø  Bidang-bidang perbedaan individual

ü  Umur kronologis,
ü  Jumlah dan jenis pengalaman dan pengetahuan yang dibawa individu,
ü  Kehidupan individu dalam berkelompok, berkeluarga, dan bermasyarakat,
ü  Perbedaan kognitif  mengarah pada proses belajar mengajar individu,
ü  Kemampuan berbahasa (kemampuan berbahasa ini berbeda antara satu individu dan individu lainnya serta sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan),
ü  Perbedaan dalam kecakapan motorik (Kemampuan motorik dipengarui oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir seseorang karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, kecakapan motorik masing-masing pun berbeda),
ü  Perbedaan dalam latar belakang (latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial ekonomi, kultural adalah berbeda-beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan berpengaruh yang berbeda-beda,

ü  Perbedaan bakat (bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseorang sejak lahir). Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik apabila mendapat rangsangan dan latihan secara tepat oleh karena itu bakat masing-masing individu sangat komplek hal ini tergantung individu itu sendiri dan pemberian rangsangan maupun pelatihannya,
ü  Perbedaan dalam kesiapan belajar (perbedaan individu tidak hanya disebabkan oleh keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang sebelumnya) contoh bagi anak kelas satu sekolah dasar ditemukan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun yang secara normal seharusnya telah duduk di kelas 2 atau 3 tapi kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang duduk di kelas 1 hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan keluarga yang amat buruk sehingga kemampuan dan ekspresi berbahasanya kurang baik.

C.      Perbedaan individual yang unik
Setiap individu adalah khas atau unik.Perbedaan ini meliputi perbedaan fisik , pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal baru. Distikalam hal belajar, tiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap materi pelajaran.Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk memenuhi tuntutan perbedaan individu.Berdasarkan kemampuan yang dimillki otak cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu:
ü  Cara belajar visual atau melihat,
ü  Auditorial atau mendengar,
ü  Kinestik.

Pengategorian ini merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika dia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar, dia mudah menyerap pelajaran karena individu menemukan metode belajar yang sesua dengan karakteristik cara belajar dirinya, dia akan cepat menjadi pintar.

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

A.    Individu Sebagai Peserta Didik
Individu berasal dari kata indivera yang berarti satu kesatuan organisme yang tidak dapat dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang atau perseorangan(Echols,1975: 519).
Setiap individu pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan,karena itu merupakan sifat kodrat manusia yang perlu diperhatikan. Perbedaan makna dari pertumbuhan dan perkembangan adalah istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis, sedangkan istilah perkembangandigunakan untuk perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, manusia memiliki berbagai kebutuhan yang dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Selain itu seiring usianya bertambah,kebutuhan individupun akan juga bertambah.

B.     Karakteristik Individu Sebagai Peserta Didik
Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.

1.      Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
 Pengertian: Kehidupan individu yang utuh, lengkap, dan memiliki cirri khusus/unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:
ü  aspek emosional
ü  aspek sosial psikologis
ü  aspek sosial budaya
ü  kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.

2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh sikap dan perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).
Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi.

3.      Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.

4.      Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku

Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.




5.      Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:
ü  Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
ü  Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung jawab.
ü  Sering bersosialisasi dengan masyarakat.
ü  Melatih cara merespon berbagai masalah dengan baik.
ü  Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat lari dari masalah.
ü  Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup keluarga.
ü  Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
ü  Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal maupun tidak.

Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

*      Pertumbuhan adalah proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu berlangsung dalam periode tertentu.
Contoh : Bertambahnya berat, tinggi badan, lingkar tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.

*      Perkembangan adalah seagai suatu proses yang bersifat progesif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar hanyalah mungkin berhasil bila jika ada kematangan.

Contoh Perkembangan : Berkembangnya intelek dan daya pikir seseorang yang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya, berkembangnya kemampuan berbahasa.
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan maka pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Perbedaan antara pertumbuhan dan kematangan, pertumbuhan menunjukan pertumbuhan biologis yang bersifat kuantitif, seperti bertambah panjang ukuran tungkai, bertmbang lebarnya lingkar kepala, bertambah beratnya tubuh, dan semakin sempurnanya ukuran tulang dan jaringan syaraf. Sedangkan kematangan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Akan tetapi, perubahan kualitatif itu sulit untuk diamati dan diukur.
A.     Pola-pola perkembangan kognitif manusia.
Perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir seseorang. Menurut Piaget (Sarlito, 1991: 81) perkembangan kognitif seseorang mengikuti tahapan berikut ini :
*      Masa sensori motori (0,0-2,5 tahun)
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan aktifitas motorik utuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti refleks mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget dan lain-lain.
*      Masa praoperasional (2,0-7,0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat dokter sedang praktik ia akan bermain dokter-dokteran.

*      Masa konkreto pra-rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakuakn beberapa tugas yang konkret. Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi (mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), reprokasi (mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal).

*      Masa operasional (11,0- Dewasa)
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak dan hipotetis. Pada tahap ini ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya, mainan A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih murah daripada mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal dan yang paling murah.

B.     Pola-pola jengkel, Perkembangan Afektif Manusia.
Emosi atau pernyataan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang khas dimiliki oleh menusia. Sebab, hanya manusia yang memiliki perasaan, sedangkan hewan tidak memiliki perasaan. Apabila kebutuhan itu seseorang tidak segera terpenuhi, ia akan merasa kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu ia akan merasa senang dan puas. Semakin besar kebutuhan biologisnya, semakin banyak dan kompleks karena pertumbuhan fisik itu diikuti oleh perkembangan emosinya. Emosi ini merupakan perasaan yang disertai oleh perubahan atau perilaku fisik. Misalnya, perasaan marah ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras. Orang yang sedang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk emosi :
Meskipun emosi itu sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman (1995) megidentifikasi sejumlah kelompok emosi,yaitu sebagai berikut.
1.      Amarah, di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan
2.      Kesedihan, di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, mengasihani diri, kesepian di tolak, putus asa dan depresi.
3.      Rasa takut, di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, kawatir, waswas, perasaan btakut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, panic.
4.      Kenikmatan, di dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.
5.      Cinta, di dalamnya meliputipenrimaan, persahabatan, keperccayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih saying.
6.      Terkejut, di dalanya meliputi terkesiap, takjub, dan terpana.
7.      Jengkel, di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan mau muntah.
8.      Malu,  di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib,dan hancur lebur.


I.                   Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
1.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal.
a.       Belajar berjalan.
b.      Belajar makan makanan padat.
c.       Belajar mengendalikan buang air kecil dan besar.
d.      Belajar membedakan jenis kelamin dan menghargainya.
e.       Memperoleh keseimbangan pisiologis.
f.        Menyusun konsep-konsep sederhana tentang realita social dan realita pisik.
g.       Belajar menjalin hubungan secara emosional antara dirinya dengan orang tua, saudara-saudara dan orang lain.
h.       Belajar membedakan antara hal yang benar dengan yang salah, dan mengembangkan “hati nurani”.
2.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa kanak-kanak akhir
a.       Belajar tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
b.      Membentuk sikap-sikap sehat terhadapn dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh.
c.       Belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusia.
d.      Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
e.       Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f.        Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.       Mengembangkan kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
h.       Mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.
II.                 Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Remaja
a.       Menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b.      Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebayabaik sesame jenis maupun lain jenis.
c.       Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d.      Memperoleh kepastiandalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e.       Memilih dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f.        Mengembangkan keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warganegara yang terpuji.
g.       Menginginkan dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h.       Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i.         Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang memadai.
III.               Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Awal
a.       Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri).
b.      Belajar hidup bersama dengan suami atau istri.
c.       Mulai hidup dalam keluarga.
d.      Belajar mengasuh anak-anak.
e.       Mengelola rumah tangga.
f.        Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
g.       Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak.
h.       Memperoleh kelompok social yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
IV.              Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Akhir
a.       Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berkewarganegara dan hidup bermasyarakat.
b.      Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi kehidupan.
c.       Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
d.      Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
e.       Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
f.        Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubuhan-perubahan pisiologis dalam masa dewasa akhir.
g.       Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
V.                 Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Orang Tua
a.       Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
b.      Menyesuaikan diri dalam masa pension dan pendapatan yang berkurang.
c.       Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
d.      Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman (kelompok) seusia.
e.       Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warganegara berkewajiban dalam hidup bermasyarakat.

f.        Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal pisik.

Pengertian Individu Sebagai Manusia

Pengertian Individu
Individu merupakan satukesatuan dari aspek fisik atau jasmani dan psikis atau rohani(jiwa) yang tidak dapat dipisakan.                                                                                                                             Aspek tersebut dibagi menjadi tiga aspek kekuatan yang membagi  jiwa yaitu:                             1.Pikiran/kognisi,                                                                                                                                     2.Kehendak                                                                                                                                               3.Keinginan.
Pertumbuhan dan perkembangan Individu
Definisi pertumbuhan:
Pertumbuhan bisa didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu serta berlangsung dalam waktu/ periode tertentu. Sebagai hasil dari bertumbuhnya ukuran tubuh(fisik), kekuatan otot dan tulang manusia,organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Sedangkan, perkembangan lebih mengacu pada perubahan karakteristik dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang bersifat Progressiv, dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan akan mencapai suatu kematangan.(Berk, 1989)
Perkembangan berkaitan erat dgn pertumbuhan, maka pada saatnya, anak akan mencapai Kematangan(mature).Pertumbuhan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kuantitatif. Sedangkan kematangan itu sendiri meunjukkan perubahan biologis yang bersifat kulitatif. Pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang saling berkaitandan keduanya merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal tersebut dapat dipercepat dengan adanya rangsangan-rangsangan dari lingkungan, dalam batas-batas tertentu. Perkembangan itu sendiri dapat dicapai karena adanya proses belajar, dan proses belajar itu sendiri hanya bisa berhasil jika ada kematangan.

##Faktor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:                                                               Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu.                                                                     1. Faktor Internal                                                                                                                                                              yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.                                                                                                seperti:              a. Sifat jasmani.
 b. kematangan
 2.   Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar diri.
seperti: a. Kesehatan fisik                                                   
b. Makanan yang bergizi
 c. Lingkungan

##Faktor-faktor yang mempenmgaruhi perkmebangan intelektual peserta didik:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Perkembangan Intelektual.
1. Faktor Hereditas                                                                                                                                                            Yaitu anak telah yang memiliki sifat2 yang menentukan daya kerja intelek-nya
2. Faktor Linkungan yang terdiri dari 2 jenis unsur lingkungan yang sangat penting peranannya
   dalam mempengaruhi perkembangannya.
a. Keluarga
b. Sekolah.







##Tahap-Tahap perkembangan Intelek/kognitif(Pikiran)
1.       Tahap Sensor Motorik
dialami anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, interaksi anak dengan orangtuanya terutama dilakukan melalui perasaan dan otot2nya. Dan ditandai dg karakter yang menojol.
                contoh karakter:
                                - Tindakan bersifat Naluri
                                - Aktifitas didasarkan pada pengalaman Indera.
                                - Individu mampu melihat dan meresapi pengalaman. tapi belum mampu mengategorikan
      2. Tahap Pra-Operasional
                                berlangsung pada 2 - 7 tahun. tahap ini disebut juga tahap intuisi. karena perkembangan
                kogitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana Intuitif, artinya
                semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pimikiran, tapi oleh unsur perasaan
                yang cenderung alami.
                contoh karakter:
                                - Cara berpikir imajinatif
                                - bahasa yang bersifat egosentris
                                - rasa ingin tahu yang tinggi
                                - bahasanya berkembang pesat

      3. Tahap Operasional Kongkret
                                pada usia 7-11 tahun. tahap ini mulai menyesuaikan diri dengan realitas kongkret(nyata)
                dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
                Contoh karakter; - sesuatu dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana
                                                    kenyataan yang mereka alami. sehingga cara berpikir individu belum menangkap
                                                    yang abstrak, meski cara berpikirnya tampak sistematis dan logis.

      4. Tahap Operasional Formal.
                                tahap ini dialami pada usia 11 tahun keatas. pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan
                suatu keseluruhan dalam pekerjaannya.
                Contoh karakteristik:
                                - Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
- mampu berfikir secara logis
-mapu memecahkan masalah yang bersifat hipotetis

-mampu membuat perkiraan di masa depan.