Pertumbuhan adalah proses perubahan
fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu berlangsung dalam periode
tertentu.
Contoh : Bertambahnya berat, tinggi badan, lingkar
tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Perkembangan adalah seagai suatu proses
yang bersifat progesif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik
psikis yang baru. Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan
proses belajar hanyalah mungkin berhasil bila jika ada kematangan.
Contoh
Perkembangan : Berkembangnya intelek dan daya pikir seseorang yang sejalan
dengan pertumbuhan syaraf otaknya, berkembangnya kemampuan berbahasa.
Perkembangan
berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan maka pada saatnya
anak akan mencapai kematangan. Perbedaan antara pertumbuhan dan kematangan,
pertumbuhan menunjukan pertumbuhan biologis yang bersifat kuantitif, seperti
bertambah panjang ukuran tungkai, bertmbang lebarnya lingkar kepala, bertambah
beratnya tubuh, dan semakin sempurnanya ukuran tulang dan jaringan syaraf.
Sedangkan kematangan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif.
Akan tetapi, perubahan kualitatif itu sulit untuk diamati dan diukur.
A. Pola-pola perkembangan kognitif manusia.
Perkembangan
kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir seseorang. Menurut Piaget
(Sarlito, 1991: 81) perkembangan kognitif seseorang mengikuti tahapan berikut
ini :
Masa sensori motori (0,0-2,5 tahun)
Masa
ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan aktifitas
motorik utuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap
rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti refleks mencari
putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget dan lain-lain.
Masa praoperasional
(2,0-7,0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam
menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini
memungkinkan seorang anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan
hal-hal yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat
dokter sedang praktik ia akan bermain dokter-dokteran.
Masa konkreto
pra-rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakuakn beberapa
tugas yang konkret. Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi (mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), reprokasi (mencari hubungan timbale
balik antara beberapa hal).
Masa operasional (11,0-
Dewasa)
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan
mampu berpikir abstrak dan hipotetis. Pada tahap ini ia mampu memperkirakan
hal-hal yang mungkin terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu
pernyataan. Misalnya, mainan A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih
murah daripada mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal
dan yang paling murah.
B. Pola-pola jengkel, Perkembangan Afektif
Manusia.
Emosi
atau pernyataan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang khas dimiliki oleh
menusia. Sebab, hanya manusia yang memiliki perasaan, sedangkan hewan tidak
memiliki perasaan. Apabila kebutuhan itu seseorang tidak segera terpenuhi, ia
akan merasa kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu ia akan merasa
senang dan puas. Semakin besar kebutuhan biologisnya, semakin banyak dan
kompleks karena pertumbuhan fisik itu diikuti oleh perkembangan emosinya. Emosi
ini merupakan perasaan yang disertai oleh perubahan atau perilaku fisik.
Misalnya, perasaan marah ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras. Orang
yang sedang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk emosi :
Meskipun
emosi itu sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman (1995) megidentifikasi
sejumlah kelompok emosi,yaitu sebagai berikut.
1.
Amarah, di dalamnya
meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu,
rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan
2.
Kesedihan,
di
dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, mengasihani diri, kesepian di
tolak, putus asa dan depresi.
3.
Rasa
takut, di
dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, kawatir, waswas, perasaan btakut sekali,
sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, panic.
4.
Kenikmatan,
di
dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur,
bangga, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan
mania.
5.
Cinta,
di
dalamnya meliputipenrimaan, persahabatan, keperccayaan, kebaikan hati, rasa
dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih saying.
6.
Terkejut,
di
dalanya meliputi terkesiap, takjub, dan terpana.
7.
Jengkel,
di
dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan mau muntah.
8.
Malu, di dalamnya meliputi rasa
bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib,dan hancur lebur.
I.
Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
1. Tugas-tugas
perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal.
a. Belajar
berjalan.
b. Belajar
makan makanan padat.
c. Belajar
mengendalikan buang air kecil dan besar.
d. Belajar
membedakan jenis kelamin dan menghargainya.
e. Memperoleh
keseimbangan pisiologis.
f.
Menyusun konsep-konsep
sederhana tentang realita social dan realita pisik.
g. Belajar
menjalin hubungan secara emosional antara dirinya dengan orang tua,
saudara-saudara dan orang lain.
h. Belajar
membedakan antara hal yang benar dengan yang salah, dan mengembangkan “hati
nurani”.
2. Tugas-tugas
perkembangan dalam masa kanak-kanak akhir
a. Belajar
tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan
atau mudah.
b. Membentuk
sikap-sikap sehat terhadapn dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang
tumbuh.
c. Belajar
untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusia.
d. Belajar
menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
e. Mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f.
Mengembangkan
konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Mengembangkan
kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
h. Mengembangkan
sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.
II.
Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Remaja
a. Menerima
keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b. Menjalin
hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebayabaik sesame jenis maupun lain
jenis.
c. Memperoleh
kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d. Memperoleh
kepastiandalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e. Memilih
dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f.
Mengembangkan
keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam
hidup sebagai warganegara yang terpuji.
g. Menginginkan
dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h. Mempersiapkan
diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i.
Menyusun nilai-nilai
kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan yang memadai.
III.
Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Dewasa Awal
a. Memilih
teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri).
b. Belajar
hidup bersama dengan suami atau istri.
c. Mulai
hidup dalam keluarga.
d. Belajar
mengasuh anak-anak.
e. Mengelola
rumah tangga.
f.
Mulai bekerja dalam
suatu jabatan.
g. Mulai
bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak.
h. Memperoleh
kelompok social yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
IV.
Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Dewasa Akhir
a. Memperoleh
tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berkewarganegara dan hidup
bermasyarakat.
b. Menetapkan
dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi kehidupan.
c. Membantu
anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
bahagia.
d. Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
e. Menciptakan
hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
f.
Menerima dan
menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubuhan-perubahan pisiologis dalam
masa dewasa akhir.
g. Menyesuaikan
diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
V.
Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Orang Tua
a. Menyesuaikan
diri pada keadaan berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
b. Menyesuaikan
diri dalam masa pension dan pendapatan yang berkurang.
c. Menyesuaikan
diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
d. Menjalin
hubungan yang rapat dengan teman-teman (kelompok) seusia.
e. Memenuhi
kewajiban-kewajiban sebagai warganegara berkewajiban dalam hidup bermasyarakat.
f.
Menyusun keadaan hidup
yang memuaskan dalam hal pisik.
No comments:
Post a Comment