Thursday, May 7, 2015

Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

*      Pertumbuhan adalah proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu berlangsung dalam periode tertentu.
Contoh : Bertambahnya berat, tinggi badan, lingkar tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.

*      Perkembangan adalah seagai suatu proses yang bersifat progesif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru. Perkembangan dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar hanyalah mungkin berhasil bila jika ada kematangan.

Contoh Perkembangan : Berkembangnya intelek dan daya pikir seseorang yang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya, berkembangnya kemampuan berbahasa.
Perkembangan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan maka pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Perbedaan antara pertumbuhan dan kematangan, pertumbuhan menunjukan pertumbuhan biologis yang bersifat kuantitif, seperti bertambah panjang ukuran tungkai, bertmbang lebarnya lingkar kepala, bertambah beratnya tubuh, dan semakin sempurnanya ukuran tulang dan jaringan syaraf. Sedangkan kematangan menunjukkan perubahan biologis yang bersifat kualitatif. Akan tetapi, perubahan kualitatif itu sulit untuk diamati dan diukur.
A.     Pola-pola perkembangan kognitif manusia.
Perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir seseorang. Menurut Piaget (Sarlito, 1991: 81) perkembangan kognitif seseorang mengikuti tahapan berikut ini :
*      Masa sensori motori (0,0-2,5 tahun)
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan aktifitas motorik utuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti refleks mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget dan lain-lain.
*      Masa praoperasional (2,0-7,0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat dokter sedang praktik ia akan bermain dokter-dokteran.

*      Masa konkreto pra-rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakuakn beberapa tugas yang konkret. Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi (mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), reprokasi (mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal).

*      Masa operasional (11,0- Dewasa)
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak dan hipotetis. Pada tahap ini ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya, mainan A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih murah daripada mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal dan yang paling murah.

B.     Pola-pola jengkel, Perkembangan Afektif Manusia.
Emosi atau pernyataan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang khas dimiliki oleh menusia. Sebab, hanya manusia yang memiliki perasaan, sedangkan hewan tidak memiliki perasaan. Apabila kebutuhan itu seseorang tidak segera terpenuhi, ia akan merasa kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu ia akan merasa senang dan puas. Semakin besar kebutuhan biologisnya, semakin banyak dan kompleks karena pertumbuhan fisik itu diikuti oleh perkembangan emosinya. Emosi ini merupakan perasaan yang disertai oleh perubahan atau perilaku fisik. Misalnya, perasaan marah ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras. Orang yang sedang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk emosi :
Meskipun emosi itu sedemikian kompleksnya, namun Daniel Goleman (1995) megidentifikasi sejumlah kelompok emosi,yaitu sebagai berikut.
1.      Amarah, di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan
2.      Kesedihan, di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, mengasihani diri, kesepian di tolak, putus asa dan depresi.
3.      Rasa takut, di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, kawatir, waswas, perasaan btakut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, panic.
4.      Kenikmatan, di dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.
5.      Cinta, di dalamnya meliputipenrimaan, persahabatan, keperccayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih saying.
6.      Terkejut, di dalanya meliputi terkesiap, takjub, dan terpana.
7.      Jengkel, di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan mau muntah.
8.      Malu,  di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib,dan hancur lebur.


I.                   Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
1.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal.
a.       Belajar berjalan.
b.      Belajar makan makanan padat.
c.       Belajar mengendalikan buang air kecil dan besar.
d.      Belajar membedakan jenis kelamin dan menghargainya.
e.       Memperoleh keseimbangan pisiologis.
f.        Menyusun konsep-konsep sederhana tentang realita social dan realita pisik.
g.       Belajar menjalin hubungan secara emosional antara dirinya dengan orang tua, saudara-saudara dan orang lain.
h.       Belajar membedakan antara hal yang benar dengan yang salah, dan mengembangkan “hati nurani”.
2.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa kanak-kanak akhir
a.       Belajar tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
b.      Membentuk sikap-sikap sehat terhadapn dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh.
c.       Belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusia.
d.      Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
e.       Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f.        Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.       Mengembangkan kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
h.       Mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.
II.                 Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Remaja
a.       Menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b.      Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebayabaik sesame jenis maupun lain jenis.
c.       Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d.      Memperoleh kepastiandalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e.       Memilih dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f.        Mengembangkan keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warganegara yang terpuji.
g.       Menginginkan dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h.       Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i.         Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang memadai.
III.               Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Awal
a.       Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri).
b.      Belajar hidup bersama dengan suami atau istri.
c.       Mulai hidup dalam keluarga.
d.      Belajar mengasuh anak-anak.
e.       Mengelola rumah tangga.
f.        Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
g.       Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak.
h.       Memperoleh kelompok social yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
IV.              Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Akhir
a.       Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berkewarganegara dan hidup bermasyarakat.
b.      Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi kehidupan.
c.       Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
d.      Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
e.       Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
f.        Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubuhan-perubahan pisiologis dalam masa dewasa akhir.
g.       Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
V.                 Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Orang Tua
a.       Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
b.      Menyesuaikan diri dalam masa pension dan pendapatan yang berkurang.
c.       Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
d.      Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman (kelompok) seusia.
e.       Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warganegara berkewajiban dalam hidup bermasyarakat.

f.        Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal pisik.

No comments:

Post a Comment