Saturday, May 9, 2015

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK REMAJA

A. Pengertian Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhayang paling pesat. Remaja  tidak hanya tumbuh  dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional,  terutama organ seksual atau pubertas. hal ini ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan  adalah  suatu  proses  perubahan  fisiologis  yang  bersifat  progresif  dan kontinyu dan  berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspek- aspek  fisik  individu.  Pertumbuhan  itu  meliputi  perubahan  yang  bersifat  internal  maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi  perubaha ukuran alat pencernaan  makanan, bertambahnya  ukuran  besar  dan berat jantung  dan  paru-paru,  bertambah  sempurna  sistem kelenja kelamin,   da berbaga jaringa tubuh.   Adapun   perubahan eksternal  meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya  organ  seks, dan  munculnya  atau  tumbuhnya  tanda-tanda kelamin sekunder.
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata fisik” pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat dikatakan  bahw pertumbuhan  fisik  adalah  perubahan-perubahan  fisik  yang  terjadi  dan merupakan  gejala  primer  dalam  pertumbuhan  remaja.  Perubahan-  perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).


B. Pertumbuhan Fisik Remaja
1) Karakteristik Pertumbuhan Fisik
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi. Terkadang  remaja  dikejutkan  dengan  perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. Pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak- gerik remaja menjadi canggung dan tidak bebas.
Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau membesar  untuk  beberapa  waktu.  Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan mulai berproduksi  menghasilkan  hormon.  Akibatnya,  remaja  mulai  merasa  tertarik  kepada  lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh  berkembangnya hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. Pada remaja putri, perkembangan  hormon menyebabkan mereka mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalaminya,  menimbulkan kegelisahan.


2) Perubahan Fisik
Datangnya  masa  remaja,  ditandai  oleh  adanya  perubahan-perubahan  fisik.  Hurlock (1992 menyatakan  bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam  hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.

2.1. Perubahan Internal
Perubahan  yang  terjadi  dalam  organ  dalam  tubuh  remaja  dan  tidak  tampak  dari  luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:

a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.


b. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja,  pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki  mencapat  tingkat  kematangan  baru beberapa tahun  kemudian,  satu  atau dua tahun setelah usia anak perempuan.

d. Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin            yang meningkat pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar- kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.



e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang,  khususnya  bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.

2.2. Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah:

a. Tinggi Badan
Rata-rata  anak  perempuan  mencapai  tinggi  matang  pada  usia  antara  tujuh  belas  dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.


b.Berat Badan
Perubahan  berat  badan  mengikuti  jadwal  yang  sama  dengan  perubahan  tinggi  badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian- bagian tubuh yang hanya mengandun sediki lema atau   bahka tida mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi  badan  dengan  berat  badan  menimbulkan  ketidakidealan  badan  anak,  jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).

c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).

e. Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri  seks  sekunder  yang  utama,  perkembangannya  matang pada masa  akhir  masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki- laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.

3) Kondisi Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Pertumbuhan  fisik  erat  hubungannya  dengan  kondisi  remaja.  Kondisi  yang  baik berdampak baik  pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi- kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
3.1 Pengaruh Keluarga
Pengaruh  keluarga  meliputi  faktor  keturunan  maupun  faktor  lingkungan.  Karena  faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan  ibunya atau kakeknya tinggi dan  panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.

3.2 Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkunga jug dapa memberika pengaru pada   remaja   sedemikia rupa   sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

3.3 Gangguan Emosional
Anak  yang  sering  mengalami  gangguan  emosional  akan  menyebabkan  terbentuknya  steroid adrenal  yang  berlebihan  dan  ini  akan  membawa akibat  berkurangnya  pembentukan  hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.



3.4 Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .

3.5 Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

3.6 Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat atau besar dibanding yang sering sakit.

3.7 Kecerdasan
Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi di

sekolah biasanya lebih gemuk dan berat daripada anak yang kecerdasannya rendah.

3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Di antara  perubahan  fisik  yang  sangat  berpengaruh  adalah;  pertumbuhan  tubuh  (badan  makin panjang  dan  tinggi),  mula berfungsinya  alat-alat  reproduksi  (ditandai  dengan  haid  pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak  laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

C. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa individu   merupaka satu   kesatuan   psikofisik   yang   tida dapa dipisah-pisahkan,   maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Dalam masa remaja, perubahan yang  terjadi  sangat  mencolok  dan  jelas  sehingga  dapat  menggangg keseimbangan  yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan  seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk  mengungkapkan  keprihatinan  dan  kecemasannya  kepada  orang  lain  sehingga  dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan,  reaksi  efektif  terhadap  perubahan  utama  ditentukan  oleh  kemampuan  untuk berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan.

Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1. Ingin menyendiri
2. Bosan
3. Inkoordinasi
4. Antagonis Sosial
5. Emosi yang meninggi
6. Hilangnya Kepercayaan Diri
7. Terlalu sederhana

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu:
1. Faktor Internal
a. Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika ayah
dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya. b. Kematangan
Pertumbuhan  fisik  seolah-olah  seperti  sudah  direncanakan  oleh  faktor  kematangan. Meskipun anak  itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan.
2. Faktor Eksternal a. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat, sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.
b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.
c. Stimulasi lingkungan

Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.
Adapun sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik tersebut.

E. Perbedaan Individu dalam Pertumbuhan Fisik
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal ( 12/13 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang  kurang  menyenangka remaja,  adalah  adanya  beberapa  bagian  tubuh  yang  cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian  yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi (jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu  mudah  dimengerti  bahwa  pertumbuhan  fisik  itu  akan  sangat  bervariasi.  Perbedaan faktor  keturunan,  kondisi  kesehatan,  gizi  makanan,  dan  stimulasi  lingkungan  menyebabkan perbedaan  pertumbuhan  fisik  individu.   Anak  yang  selalu  sehat  dengan  makanan   yang mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang  lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan.

Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra.  Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. Ini tidak berarti bahwa semua anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak perempuan  yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-laki yang pendek dan kecil.

F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan
Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu   percepatan               pertumbuhan fisik                subjek  didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain:
1.  Menjaga kesehatan badan.
Hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan                                   sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2.  Memberi makanan yang baik.
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak tercemar oleh  kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan akan menentukan pula pertumbuhan anak.
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut:
a.       Menyediakan  sarana  dan  prasarana.  Faktor  sarana  dan  prasarana  ini  jangan  sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya.
b.      Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan.
c.       Diadakannya jam olah raga bagi siswa. Pelajaran olah raga sangat penting bagi pertumbuhan fisik  anak  karena  dengan  olah  raga  yang  dijadwalkan  secara  teratur  oleh  sekolah  berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula.

Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja banyak perhatian terhadap kelompok, perilaku remaja akan banyak dipengaruhi oleh perilaku  kelompok. Pengembangan program kelompok remaja ke arah yang positif oleh sekolah dan para tokoh masyarakat merupakan upaya membantu para remaja dalam perubahan fisik mereka. Kegiatan bernilai posotif  seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, sedangkan yang bernilai negatif seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya         yang mengganggu kesehatannya.        Maka untuk itu, misalnya pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua merupakan kegiatan yang membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggungjawab.
Di samping upaya yang telah dikemukakan di atas, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan  perubahan tersebut. Penjelasan atau informasi yang diberikan pada remaja dapat meliputi berbagai hal, yaitu berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep tentang daya tarik, dan lain-lain.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu  mudah  dimengerti  bahwa  pertumbuhan  fisik  itu  akan  sangat  bervariasi.  Perbedaan faktor  keturunan,  kondisi  kesehatan,  gizi  makanan,  dan  stimulasi  lingkungan  menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan diadakannya jam olah raga bagi siswa. Upaya untuk pertumbuhan remaja meliputi; memberi makanan yang baik  dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk  pertumbuhan fisik remaja, serta pembentukan kelompok belajar. Di samping upaya yang telah dikemukakan, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang  terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut.



DAFTAR RUJUKAN

Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta

Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.

Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti HEDS-JICA.Per kem bangan Peserta Didik. Jakarta: Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik, 2007.


Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006